Ikatan Kimia
Segala sesuatu di alam ini selalu
membentuk suatu kestabilan. Begitu pula halnya dengan senyawa kimia.
Senyawa kimia tersusun atas molekul atau atom. Atom-atom akan saling
bergabung membentuk suatu ikatan kimia untuk mencapai kestabilan.
Beberapa molekul terdiri atas atom-atom yang berbeda seperti garam
(NaCl). Ada juga molekul yang terdiri atas atom-atom yang sama seperti
gas hidrogen (H2).
Ikatan ion yaitu ikatan yang terbentuk
sebagai akibat adanya gaya tarik-menarik antara ion positif dan ion
negatif. Ion positif terbentuk karena unsur logam melepaskan
elektronnya, sedangkan ion negatif terbentuk karena unsur nonlogam
menerima elektron. Ikatan ion terjadi karena adanya serah terima
elektron.
Atom-atom membentuk ikatan ion karena masing-masing atom ingin mencapai keseimbangan/kestabilan seperti struktur elektron gas mulia. Ikatan ion terbentuk antara:
a. ion positif dengan ion negatif,
b. atom-atom berenergi potensial ionisasi kecil dengan atom-atom berafinitas elektron besar (Atom-atom unsur golongan IA, IIA dengan
atom-atom unsur golongan VIA, VIIA),
c. atom-atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang mempunyai keelektronegatifan besar.
Garam dapur merupakan contoh senyawa kimia yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa yang memiliki rumus kimia NaCl ini terdiri atas unsur natrium (Na) dan klorin (Cl). Unsur Na bersifat reaktif, reaksinya dengan air dapat menimbulkan ledakan. Adapun, unsur klorin bersifat toksik. Akan tetapi, ketika kedua unsur ini bergabung (berikatan) maka diperoleh senyawa baru yang dapat digunakan sebagai bumbu makanan. Pernahkah terpikirkan oleh Anda bagaimana atom-atom itu dapat berikatan?
Atom-atom membentuk ikatan ion karena masing-masing atom ingin mencapai keseimbangan/kestabilan seperti struktur elektron gas mulia. Ikatan ion terbentuk antara:
a. ion positif dengan ion negatif,
b. atom-atom berenergi potensial ionisasi kecil dengan atom-atom berafinitas elektron besar (Atom-atom unsur golongan IA, IIA dengan
atom-atom unsur golongan VIA, VIIA),
c. atom-atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang mempunyai keelektronegatifan besar.
Garam dapur merupakan contoh senyawa kimia yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa yang memiliki rumus kimia NaCl ini terdiri atas unsur natrium (Na) dan klorin (Cl). Unsur Na bersifat reaktif, reaksinya dengan air dapat menimbulkan ledakan. Adapun, unsur klorin bersifat toksik. Akan tetapi, ketika kedua unsur ini bergabung (berikatan) maka diperoleh senyawa baru yang dapat digunakan sebagai bumbu makanan. Pernahkah terpikirkan oleh Anda bagaimana atom-atom itu dapat berikatan?
Dalam keadaan bebasnya, unsur natrium
cenderung bermuatan positif. Suatu atom dikatakan stabil jika semua
kulitnya terisi penuh atau setengah penuh. Dengan demikian, unsur-unsur
golongan gas mulia bersifat stabil. Konfigurasi elektron unsur golongan
gas mulia disebut konfigurasi duplet (untuk helium) dan oktet (untuk
neon, argon, xenon, kripton, dan radon). Unsur-unsur gas mulia jarang
ditemukan bereaksi dengan unsur lain kecuali untuk Kr, Xe, dan Rn yang
dapat bereaksi walaupun diperlukan kondisi khusus. Berikut ini
konfigurasi elektron unsur-unsur gas mulia.
Unsur logam dan nonlogam belum stabil.
Untuk mencapai kestabilannya, unsur logam cenderung melepaskan
elektron, sedangkan unsur nonlogam cenderung menerima elektron. Dengan
melepaskan atau menerima elektron, konfigurasi elektron unsur logam dan
nonlogam sama dengan konfigurasi elektron gas mulia yang stabil. Setelah
melepaskan elektron, unsur logam bermuatan positif. Adapun unsur
nonlogam akan bermuatan negatif setelah menerima elektron. Atom
bermuatan positif dapat berikatan dengan atom bermuatan negatif
membentuk senyawa.
Ikatan Ion
Anda tentu tidak asing lagi dengan
garam dapur. Hampir setiap masakan yang Anda makan pasti mengandung
garam dapur. Senyawa kimia yang memiliki rumus kimia NaCl ini berwujud
padat, namun mudah rapuh. Garam dapur juga memiliki titik didih yang
sangat tinggi. Tahukah Anda, mengapa garam dapur memiliki sifat seperti
itu? Sifat dari suatu senyawa kimia termasuk garam dapur dipengaruhi
oleh jenis ikatan kimia dan struktur senyawa tersebut.
Atom Na memiliki konfigurasi elektron 2
8 1 sehingga elektron valensinya 1. Adapun konfigurasi elektron atom Cl
adalah 2 8 7 sehingga elektron valensinya adalah 7. Dalam keadaan
netral, atom Na dan Cl memiliki jumlah elektron dan proton yang sama
banyak. Atom Na memiliki 11 proton dan 11 elektron, sedangkan atom Cl
memiliki 17 proton dan 17 elektron. Pada keadaan ini, atom Na dan Cl
tidak stabil. Berdasarkan kaidah oktet, untuk mencapai kestabilannya,
atom Na harus melepaskan 1 elektron, sedangkan atom Cl membutuhkan 1
elektron. Apakah yang terjadi jika atom Na melepaskan elektron dan atom
Cl menerima 1 elektron? Atom Na akan bermuatan positif karena jumlah
proton lebih banyak daripada jumlah elektron. Adapun atom Cl akan
bermuatan negatif karena jumlah proton lebih sedikit daripada jumlah
elektron. Dengan demikian, atom Na dan Cl dapat mencapai kestabilannya
dengan cara serah terima elektron. Atom Na menyerahkan 1 elektron kepada
atom Cl sehingga atom Cl menerima 1 elektron dari atom Na.
Karena berbeda muatan, ion Na+ dan ion
Cl– akan saling tarik-menarik. Interaksi yang dinamakan interaksi
elektrostatik ini berlangsung secara terus menerus. Ikatan kimia yang
terbentuk dengan cara serah terima elektron, seperti pembentukan NaCl,
dinamakan ikatan ion. Senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion disebut
senyawa ion. Garam dapur (NaCl) merupakan senyawa ionik yang penting
dalam kehidupan sehari-hari. Petani garam memperoleh kristal NaCl secara
tradisional yaitu dengan cara menguapkan air laut dengan bantuan sinar
matahari. Jutaan atau bahkan miliaran ion Na+ dan ion Cl– dalam garam
saling tarik-menarik sehingga membentuk struktur ion raksasa. Bagian
kecil dari struktur ion raksasa NaCl dapat diamati pada gambar berikut.
Ion Na+ dan Cl– memiliki interaksi
elektrostatik yang sangat kuat sehingga untuk memutuskan ikatan tersebut
diperlukan energi yang cukup tinggi. Itulah sebabnya senyawa NaCl
memiliki titik didih yang sangat tinggi, yaitu 1.465 °C. Selain titik
didih yang sangat tinggi, NaCl juga memiliki sifat mudah rapuh. Mengapa
demikian? Struktur NaCl tersusun atas beberapa lapisan.
Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika lapisan bagian atas kristal NaCl diberikan dorongan.
Lapisan bagian atas akan bergeser
sehingga ion-ion pada lapisan atas dan lapisan di bawahnya yang
bermuatan sama akan saling berhadapan. Anda tentu telah mengetahui bahwa
ion-ion yang bermuatan sama akan tolak-menolak. Dengan demikian, ikatan
akan terlepas sehingga tidak heran jika garam dapur mudah rapuh. Ujilah
kerapuhan garam dapur yang masih berbentuk balok.
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang
terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam yang lain dengan
cara pemakaian bersama pasangan elektron. Adakalanya dua atom dapat
menggunakan lebih dari satu pasang elektron. Apabila yang digunakan
bersama dua pasang atau tiga pasang maka akan terbentuk ikatan kovalen
rangkap dua atau rangkap tiga. Jumlah elektron valensi yang digunakan
untuk berikatan tergantung pada kebutuhan tiap atom untuk mencapai
konfigurasi elektron seperti gas mulia (kaidah duplet atau oktet).
Penggunaan bersama pasangan elektron
digambarkan oleh Lewis menggunakan titik elektron. Rumus Lewis merupakan
tanda atom yang di sekelilingnya terdapat titik, silang atau bulatan
kecil yang menggambarkan elektron valensi atom yang bersangkutan.
Apabila dua atom hidrogen membentuk
ikatan maka masing-masing atom menyumbangkan sebuah elektron dan
membentuk sepasang elektron yang digunakan bersama. Sepasang elektron
bisa digantikan dengan sebuah garis yang disebut tangan ikatan.
Jumlah tangan dapat menggambarkan
jumlah ikatan dalam suatu senyawa kovalen. Pada molekul H2 di atas
ikatannya disebut ikatan kovalen tunggal. Molekul O2 terjadi dari dua
atom oksigen dengan ikatan kovalen rangkap, sedangkan pada molekul N2
terdapat tiga ikatan kovalen yang disebut ikatan kovalen rangkap tiga.
Contoh Pembentukan ikatan antara 1H dengan 7N membentuk NH3.
konfigurasi elektron
1H = 1
7N = 2 5
Atom nitrogen memerlukan tiga elektron
untuk mendapatkan susunan elektron gas mulia, sedangkan setiap atom
hidrogen memerlukan sebuah elektron untuk mempunyai konfigurasi elektron
seperti gas helium. Oleh karena itu, setiap atom nitrogen memerlukan
tiga atom hidrogen.
Sifat-sifat senyawa kovalen sebagai berikut.
- Pada suhu kamar umumnya berupa gas (misal H2, O2, N2, Cl2, CO2), cair (misalnya: H2O dan HCl), ataupun berupa padatan.
- Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik-menarik antarmolekulnya lemah meskipun ikatan antaratomnya kuat.
- Larut dalam pelarut nonpolar dan beberapa di antaranya dapat berinteraksi dengan pelarut polar.
-
Larutannya dalam air ada yang menghantar arus listrik (misal HCl) tetapi sebagian besar tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik padatan, leburan, atau larutannya.
Anda dapat memprediksi ikatan kimia apabila mengetahui konfigurasi elektron dari atom unsur tersebut (elektron valensinya). Dari situ akan diketahui jumlah kekurangan elektron masing-masing unsur untuk mencapai kaidah oktet dan dupet (kestabilan struktur seperti struktur elektron gas mulia). Jarak antara dua inti atom yang berikatan disebut panjang ikatan. Sedangkan energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan disebut energi ikatan. Pada pasangan unsur yang sama, ikatan tunggal merupakan ikatan yang paling lemah dan paling panjang. Semakin banyak pasangan elektron
milik bersama, semakin kuat ikatan dan panjang ikatannya semakin kecil/pendek
0 komentar:
Posting Komentar